Tuesday, July 23, 2013

0 KONSEP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN

Date: Tuesday, July 23, 2013 7:18 PM
Category:
Author: ™Cpk-Cyber™
Share:
Responds: 0 Comment
Pola perubahan lahan cenderung membutuhkan suatu pengorganisasian dalam pengurusannya. Kerumitan yang tinggi membutuhkan juga usaha yang terus menerus dalam menganalisa informasi dan perencanaan dalam menghadapi segala kemungkinannya, disaat kehidupan yang semakin dinamis menimbulkan kekuatan hubungan sosiopolitik.
-Rosenau 1990, 62
Pengelolaan Pola Perubahan Lahan Sebagai Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan penggunaan lahan adalah mengkombinasikan analisis, perpaduan dan kebijakan yang berlaku. Dalam analisa, metode yang digunakan yaitu mengutamakan data kuantitatif dan statistik. Dalam perpaduan, metode yang digunakan yaitu data kualitatif dan rancangan. Dalam kebijakan, metode yang digunakan adalah mengenai keterhubungan ketidaksesuaian dalam pengelolaannya dengan kebijakan.


Perubahan lahan tidak hanya meningkatkan berubahnya tingkat sosial dan teknologi tetapi juga menurunkan kemampuan perencana dalam memprediksikan perubahan lahan tersebut (Rosenau 1990). Identifikasi karakterisitik terhadap pola perubahan lahan yaitu (Morley 1986, 5) :
Percepatan tingkat perubahan lahan;
Peningkatan gangguan atau pergeseran terhadap suatu kondisi;
Peningkatan yang terhadap kejadian yang tidak bias diprediksi;
Krisis yang berkelanjutan;
Sering terjadi konfrontasi dengan berbagai masalah yang begitu kompleks sehingga mempersulit untuk mencapai sutau perencanaan yang melibatkan banyak campur tangan;
Peningkatan waktu yang terbuang dalam menghadapi suatu akibat yang tidak dapat diantisipasi berdasarkan tindakan yang telah dilakukan.
Teori Proses Perencanaan
Dalam teori perencanaan, pelaku kebijakan membuat kumpulan keterangan untuk menhasilkan suatu kebijakan perencanaan dan berbagai uraian guna menggambarkan setiap langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses perencanaan sebagai panduan.


Pendekatan perencanaan sebagai penerapan pada perencanaan penggunaan lahan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
Perumusan tujuan dan sasaran Para pemimpin (stakeholders) dan masyarakat saling membantu untuk merumuskan pandangan jangka panjang.
Rancangan pada rencana alternatif Perencana dan pelaku kebijakan mempersiapkan suatu rancangan untuk kegiatan dalam mencapai pandangan.
Evaluasi terhadap akibat yang ditimbulkan Meramalkan harga dan keuntungan terhadap penggunaan lahan yang telah dipertimbangkan.
Pemilihan terhadap berbagai rencana Pihak yang terlibat dan perencana menentukan suatu persetujuan umum.
Pelaksanaan terhadap rencana yang telah dipilih Rencana penggunaan lahan disetujui, sebagai bagian dari perencanaan secara menyeluruh.
Pengawasan dan timbal balik dari suatu akibat Perkembangan dari pengembangan dibandingkan dengan tujuan sasaran dari suatu rencana.
Perbaikan rencana Rencana dianalisis kembali setelah rentang waktu 5 tahun atau yang telah ditentukan, proses perencanaan pun kembali di ulang, kembali ke pokok tujuan dan sasaran atau mempertimbangkan kembali ke metoda penerapan yang telah dilakukan yang tidak efektif.
Tiga Ketetapan Nilai Penggunaan Lahan
Dalam mengelola perubahan, suatu daerah dan perencana berhubungan dengan tiga jenis nilai lahan yaitu :


1) Nilai sosial yang menyatakan bahwa masyarakat memberikan berbagai susunan terhadap penggunaan lahan sebagai latar kehidupan yang dijalaninya; hal ini memperlihatkan penggunaan lahan sebagai fasilitas terhadap pola kegiatan yang diinginkan dan juga aspirasi masyarakat.


Bentuk kota yang baik memiliki ukuran yang dapat dinyatakan dalam berbagai macam tingkatan (Lynch 118, 19) :
Daya tahan, dukungan yang disediakan oleh struktur kota untuk fungsi masyarakat, kebutuhan hidup dan kemampuan.
Pandangan, penjelasan tentang tempat tinggal sebagai struktur ruang dan waktu dan keterhubungan antara struktur kota dan nilai properti.
Kelayakan, kecocokan antara ruang kota, saluran dan perlengkapan serta jenis aktifitas masyarakatnya.
Akses, kemampuan untuk mencapai orang, aktifitas, sumber penghasilan, pelayanan, informasi.
Pengawasan, pengawasan yang dilakukan oleh orang yang menggunakan, mengakses dan mengganti ruang dalam kota.
Ketepatgunaan, harga relatif dalam membuat dan memelihara pencapaian dalam meraih ke tingkat yang lebih baik melalui daya tahan, pandangan, kelayakan, akses dan pengawasan.
Keadilan, keseimbangan dalam pembagian terhadap harga dan keuntungan lingkungan yang dilakukan oleh warga kota.


2) Nilai pasar yang menyatakan bahwa masyarakat memberikan komoditas terhadap lahan; hal ini memperlihatkan penggunaan lahan sebagai perantara dalam mencari keuntungan.


Kerjasama pemerintah-swasta : perencanaan umum ditetapkan semata-mata sebagai fungsi pemerintah yang terpisah dari pasar. Selama beberapa tahun ini, pemerintah daerah telah memasuki pasar dengan perusaahan pengembang. Focus dalam proyek yang memiliki lingkup luas seperti pengembangan pinggiran perkotaan.


3) Nilai lingkungan hidup yang menyatakan bahwa masyarakat memberikan peranaan terhdap alam; hal ini memperlihatkan bahwa penggunaan lahan sebagai lingkungan yang potensial sehingga menimbulkan ancaman yang harus dikurangi.


Tiga konsep yang dapat diidentifikasi (Otrolano 1984, 5-18) :
Penghematan terhdap penggunaan sumber daya alam.
Memelihara integritas terhadap alam, pakar ahli lingkungan yang berpendapat untuk keseimbangan antara perilaku manusia dan poses alam untuk mencegah bahaya yang tidak dapat diubah lagi sebagai pendukung bagi kehidupan manusia.
Pemeliharaan alami, dianjurkan oleh para filosof yang percaya bahwa hutan belantara adalah sumber spiritual untuk menjaganya demi kepentingan bersama berikut tumbuhan dan hewan yang layak untuk hidup.
Mengintegrasikan Nilai Penggunaan Lahan
Keefektifan dalam penggunaan lahan merubah pengelolaan seperti tanggung jawab pemerintah daerah bergantung sejak terpadunya penggunaan, perubahan dan pandangan akan lingkungan ke tahap sistem yang seimbang.


Setiap nilai sangat berkepentingan.
Jika nilai sosial, seperti contoh lingkungan sekitar dan pola kegiatan tidak saling membutuhkan maka masyarakat tidak akan menerima perencanaan.
Jika nilai pasar, seperti contoh pencarian keuntungan dengan mengembangkan hak milik atas tanah tidak membutuhkan maka bangunan kota tidak akan diberikan tempat.
Jika nilai lingkungan hidup, seperti contoh konservasi sumber daya alam tidak dibutuhkan maka pengembangan tidak dapat didukung.


Mengenal Nilai Perencana
Konsep perencana menitikberatkan pada prioritas dari beragam tujuan dan cara. Seperti contoh, perencana berusaha untuk efisien, adil, dan memuaskan, tapi ketika melakukan persteujuan dengan keterangan dari berbagai usulan satu tujuan mungkin akan mengakibatkan prioritas yang tinggi. Kebanyakan perencana berusaha untuk memastikan semua bagian dapat meiliki peluang untu berperan dalam suatu keputusan dan hasilnya mampu pada penerapan yang efektif.


Perencana hanyalah satu dari bagian yang mengurusi penggunaan lahan. Meskipun pengetahuan dan keahlian dari perencana, orang yang terlibat lainnya dan pengetahuan harus juga diakui. Kesalahan yang besar dari perencana sering menahan “kesombongan professional” yang tidak dikenali bersaing dengan pandangannya (Hall 1982).

Sumber

Artikel Terkait :



Post a Comment

Info Page Load Timer